Padahal Sudah Diperingatkan Megawati dan Coach Chamnan, PBVSI Tarik Tim Putri Indonesia dari VTV Cup 2024

JAKARTA – Indonesia batal mengikuti turnamen bola voli putri tahunan VTV Cup 2024 yang diselenggarakan di Vietnam pada 24-31 Agustus 2024.

Keputusan ini telah disampaikan secara resmi oleh PBVSI melalui keterangan yang diunggah di akun media sosial mereka @indonesian_volleyball pada Rabu (14/8/2024).

PBVSI beralasan bahwa VTV Cup 2024 merupakan turnamen persahabatan yang tidak termasuk dalam kalender resmi Asosiasi Bola Voli Asia Tenggara (SAVA).

Selain itu, PBVSI juga menyebut adanya permintaan dari para Pengurus Provinsi untuk persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara.

Kompetisi bola voli di PON Aceh-Sumatra Utara 2024 rencananya akan berlangsung pada 10-19 September 2024.

“PP PBVSI menegaskan komitmennya terhadap program tryout Tim Nasional (Timnas) di luar negeri,” tulis induk olahraga bola voli di Tanah Air itu.

“Namun, PP PBVSI juga menyadari bahwa dalam waktu dekat terdapat event besar nasional yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatra Utara.”

“Sebagai organisasi olahraga PP PBVSI merasa perlu mengakomodir permintaan para Pengurus Provinsi (Pengprov).”

“(Para Pengprov) mengharapkan agar para pemain yang akan bertanding di PON memiliki waktu yang cukup untuk menjalani Training Centre dan persiapan lainnya.”

Baca Juga: Trik Ampuh Atasi CVT Motor Matic Gredek Caranya Mangkuk Kampas Kopling Dikarteling

Dengan mundur dari VTV Cup 2024, tim voli putri Indonesia lagi-lagi kehilangan kesempatan untuk merasakan atmosfer pertandingan internasional.

Meski hanya Vietnam yang menurunkan tim nasional, klub-klub kasta teratas dari berbagai negara mengikuti VTV Cup 2024 yang notabene turnamen undangan.

Delapan tim yang akan bertanding tersebar ke delapan negara asal yaitu Vietnam, Kazakhstan, Taiwan, Rusia, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.

Sebagaimana dilansir dari TheThao247.vn, Filipina mengambil kuota yang dilepas Indonesia.

Filipina diwakili National University Lady Bulldogs yang turut menaungi sejumlah pemain timnas mereka, termasuk opposite, Alyssa Solomon, yang menjadi momok Indonesia di SEA V League.

Tahun lalu, para Srikandi Tanah Air juga tidak berangkat ke dua kompetisi resmi yaitu Kejuaraan Voli Asia 2023 dan Asian Games Hangzhou 2022 meski punya kesempatan.

Padahal, potensi untuk unjuk gigi sudah ditunjukkan ketika menembus final AVC Challenge Cup 2023 dan hanya kalah tipis dari Vietnam di laga final.

Harapan akan lebih banyak kesempatan bertanding di ajang internasional juga pernah diutarakan pemain timnas voli putri, Megawati Hangestri Pertiwi.

Dalam wawancara dengan SPOTV pada Februari tahun lalu, pemain yang pernah tampil di Liga Voli Thailand hingga Korea itu mengharapkan perhatian lebih kepada timnas voli putri.

“Kalau pemerintahnya sendiri mengizinkan tim bola voli putri (mengikuti) banyak ajang di luar negeri mungkin kita bisa mengimbangi negara-negara yang lain,” kata Megawati.

“Toh dari tahun lalu kami gak ada tryout sama sekali, nyatanya gak ada, hampir gak ada, mungkin karena kami kalah di pengalaman.”

“Jadi kami gak bisa mengasah bakat kita akhirnya kan jadi kayak gak ada, pengalaman untuk bertemu dengan negara-negara lain.”

“Jadi kayak stuck (berhenti) di situ-situ aja. Menurut aku kayak gitu.”

Kekhawatiran akan penurunan prestasi timnas voli putri akhirnya benar-benar terjadi pada SEA V League 2024 yang baru saja berakhir.

Lagi-lagi tanpa persiapan yang memadai, Indonesia berakhir sebagai juru kunci kendati diperkuat kombinasi pemain senior berpengalam dan pemain muda yang potensial.

Jangankan melawan Thailand atau Vietnam, Indonesia bahkan kini keteteran menghadapi Filipina yang sebelum ini selalu dapat dikalahkan.

Keprihatinan Mega tentang minimnya persiapan dan jam terbang bagi timnas voli putri dikatakan kembali oleh Chamnan Dokmai selaku pelatih.

Faktor pengalaman disebut coach Chamnan sebagai penyebab anak-anak asuhnya tidak dapat mengeluarkan penampilan terbaik.

“Saya melihat ada kurang percaya diri pada pemain. Ada perasaan takut, padahal mereka bisa sebenarnya,” kata Chamnan setelah hasil 0 kemenangan di SEA V League 2024.

“Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri.”

“Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan,” kata pelatih asal Thailand itu.

PBVSI berjanji akan mengatur jadwal kompetisi dengan lebih baik agar tidak berbenturan dengan turnamen-turnamen internasional.

Tahun ini penundaan jadwal Proliga 2024 karena Pemilu dan Ramadan menyebabkan Merah Putih tak bisa maksimal di SEA V League untuk tim putri dan AVC Challenge Cup untuk semuanya.

“Untuk musim 2025, PP PBVSI telah memutuskan bahwa Proliga akan dimulai pada bulan Januari, guna memaksimalkan persiapan Timnas menuju milestone yang telah direncanakan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *